Inception merupakan film yang udah aku incer sejak kelas dua
SMA. Yaah sekitar 3 tahun yang lalu lah kira-kira dan baru bisa nonton dan niat
nontonnya kemaren. Film ini berdurasi dua jam tapi aku selesai sekitar 5 jam
karena banyak yang diulang dan harus muter otak buat ngerti alurnya. Tapi aku
nggak nyesel sih nonton film ini karena film ini adalah film yang isinya itu
kayak’aku’ banget. Tentang mimpi bertingkat. Bedanya kalo di film ini semua
mimpi itu bisa di atur, sedangkan aku mimpi berapa tingkat pun nggak bisa di
atur.
Well, karena aku juga salah seorang yang suka ngalamin mimpi
bertingkat seperti itu, jadi aku asik aja ngikutin ide dan logika yang
dilemparkan dari cerita ini meskipun orang lain mungkin berfikir bahwa itu
terlalu ‘aneh’dan ‘imajinasi’, tapi buat aku semua itu sangat masuk akal. Nggak
usah lama-lama deh, langsung aja ya aku cerita tentang film ini.
Jadi film ini bercerita tentang Dom Cobb dan rekannya Arthur
yang bekerjasama untuk mencuri ide seseorang melalui mimpi mereka. Yap mereka adalah
rekan kerja yang bekerja dalam dunia mimpi sekaligus menjelajah di dalamnya
untuk mencuri informasi melalui pikiran mereka di bawah sadar.
Masalah datang ketika mereka di tawari untuk membantu Saito
– yang kagum terhadap kemampuan Cobb dan rekannya –
menanamkan benih kepada musuh bisnisnya
Fischer. Tapi karena itu pula Cobb harus di hadapkan pada masa lalu yang
menghantuinya melalui mimpi-mimpi yang dilaluinya.
Yaah.. aku nggak akan cerita banyak mengenai sinopsisnya ya,
aku cuma mau bercerita mengenai alur cerita ini sendiri. Jadi, cerita ini
berinti pada sebuah mimpi tiga tingkat. Yaitu mimpi di dalam mimpi di dalam
mimpi. Dan yang unik dari film ini adalah, mereka bisa menghitung seberapa lama
waktu dalam mimpi tersebut akan berlalu dan perbandingan waktu dengan dunia
nyata. Eeeegh.. aku bener-bener nggak habis pikir sama film ini, dan terlebih
konsep ceritanya. Cerita ini berputar pada cerita mengenai sekelompok orang
yang bekerja sama membuat Fischer mengubah pikirannya melalui mimpi, dan secara
keseluruhan misi mereka untuk melakukan hal tersebut sudah berhasil.
Konsepnya susah banget di mengerti.
- Setiap kita tidur,kita akan terbangun melalui
sentakan.
- Untuk bangun dari tidur, di alam mimpi kita
harus membunuh diri sendiri untuk membuat sentakan
- Tidur itu ada waktu normalnya sampai kita
terbangun secara normal pula.
- Pergerakan yang terjadi dan mengenai fisik di
dunia nyata, akan berdampak jauh lebih dahsyat di alam mimpi (jadi gerakan
kecil saja bisa membuat gempa di alam mimpi, jatuh bisa membuat kiamat di alam
mimpi)
- Waktu kita 5 menit di dunia nyata adalah sekitar
1 jam di alam mimpi karena pergerakan otak jauh lebih cepat di alam bawah sadar
dan itu berlaku dengan hitungan yang sama di alam mimpi yang lebih bawah
- Mimpi itu lucu. Disitu kita sama sekali tidak
akan tahu bagaimana awal kita berada ditempat tersebut.
Nah, hebatnya, dalam cerita ini, mereka tahu konsep tersebut
dan mereka sadar secara utuh di alam bawah sadar. Orang-orang yang bekerja di
alam mimpi memiliki sebuah totem dimana benda itulah yang nanti akan membuat
mereka berfikir apakah mereka itu masih bermimpi atau sudah terbangun. Karena
terkadang bentuk mimpi itu bisa muncul karena memori dan itulah yang nantinya
akan menyulitkan mereka untuk membedakan apakah mereka berada di dunia nyata
atau masih bermimpi. Dan pekerjaan ini nggak main-main. Karena mereka
benar-benar serius dalam pekerjaan ini disini juga ada seorang arsiteknya. Dia
bertugas untuk mendesain gambaran alam mimpi seperti sebuah labirin atau
teka-teki yang tidak akan cepat ketemu jalan keluarnya. Maksudnya, untuk
menyamarkan target agar tidak sadar bahwa dirinya sedang bermimpi.
Dalam cerita ini, Cobb, yang telah menanamkan sebuah ide ke
istrinya sehingga istrinya tidak pernah menganggap bahwa dunianya adalah nyata
sehingga bunuh diri, membuat Cobb merasa sangat bersalah dan pergi meninggalkan
anak-anaknya tanpa pernah melihat wajah mereka. Di satu masalah yaitu di
perjalanan mimpi mereka yang pertama, sebenarnya Cobb dan teman-temannya sudah
di hadapkan dalam satu konsekuensi bahwasana mereka bisa kapan saja masuk
kedalam Libom – sebuah alam bawah sadar tanpa ide apapun di bawahnya, yang bisa
membawamu tidur selamanya di dunia nyata dan hidup selamanya di dalam mimpi.
Hal tersebut membuat mereka takut di awalnya, dan Adriane- arsitek mimpi
mereka- mengetahui masalah Cobb dari awal bahwa Cobb pernah terjebak di mimpi
tak beride tersebut dan membuatnya tersesat disana tanpa bisa membedakan mana
yang nyata dan tidak. Hanya saja, ide-ide mereka tetap bisa membawa mereka
menyukseskan misi awal mereka untuk membuat Fischer merubah pikirannya. Yang
jadi masalah adalah, si pemilik bisnis yaitu Saito ternyata hampir mati di
bawah sadar.
Padahal, mereka sedang dalam obat penenang yang dengan dosis
tinggi sehingga walaupun Saito di bunuh, ia tetap tidak akan terbangun karena
waktu dari obat penenang itu sangat lama. Akibatnya, jika di dunia mimpi Saito
mati, yang bermasalah adalah ia akan masuk ke Limbo dan ia tidak akan mengingat
apapun (seperti gila, karena ia di limbo berpuluh-puluh tahun) kalaupun ia terbangun, itulah kenapa Saito tidak bisa mati. Pujian lain yang pingin
aku sampaikan disini adalah.. betapa.. betapa pintar si pembuat film
dalam mengolah mimpi-mimpi itu menjadi nyata tetapi juga logis banget
kalau itu tidak senyata dunia nyata. Dan semua yang dikatakan dalam film
ini seolah adalah sesuatu yang sama seperti yang kita rasakan dan apa
yang kita definisikan tentang mimpi. Pokoknya keren banget, kereeeen
banget.
Jangan sampai ketinggalan artikel lain tentang Inception! (Klik link di bawah)
SPOILER! (jangan baca kalo nggak mau tau endingnya)
Akhir cerita Inception ini yang bikin aku speechless. Ya
ampun, aku pikir ini tuh happy ending. Dan aku juga baru ngeh ceritanya ini tuh
flashback, makannya di awal dan akhir ada si Saito tua. Itu karena si Saito kan
di mimpi pertama ketembah dan sampai mimpi ketiga dia nggak bisa bertahan
sampai akhirnya dia jatuh ke limbo dan menua di alam bawah sadarnya.
(berdasarkan perhitugan di atas lah pokoknya)
Dan endingnya… eeeergh!
Tapi ternyata ceritanya menggantung! Pada akhirnya Cobb
justru tersesat dalam dunia mimpinya sendiri yang di memorinya itu sudah
terdesain seperti saat mereka di atas pesawat itu! Aku baru ngeh di akhirnya
soalnya totemnya masih muter lama banget! Dan parahnya,dia itu udah muter
totemnya buat mastiin dia nggak mimpi tapi dia udah terlanjur liat anaknya dan
ninggalin totemnya yang udah muter lama banget itu. Urrrggh gila. Gantung
bangeeet ceritanya. Aku bahkan nggak tahu si Saito dan rekanlainnya tuh
akhirnya pada bangun atau enggak. Hiks. Sedih banget pokoknya. Padahal si Cobb
ini kan keukeuh banget bisa kembali ke dunia nyata dalam arti sesungguhnya dan
bertemu dengan anak-anaknya dalam arti nyata.Tapi dia juga tenggelam dan
tersesat kayak istrinya. Padahal anaknya itu cuma proyeksi. Sumpah sedih
banget. Tau gitu kenapa nggak bawa istrinya sekalian aja kemimpinya yang entah
di tingkat berapa itu. Aku berharap banget ada Inception 2 eh. Nggak puas
bangeeett.t.
Update
Setelah mendengar dari beberapa sumber dan membacanya, kemudian menerka-nerka yang ternyata memang sangaat sulit dimengerti alurnya, well.. ternyata endingnya itu terhitung happy ending kok.
Ternyata, totemnya Cobb itu bukan gasingnya itu, tetapi cincin yang muncul di setiap mimpinya, sehingga ketika di akhir itu posisi di pesawat, dia udah nggak pake cincin kan itu ya, jadinya bisa di pastiin kalo itu bukan mimpi. Kenapa kemudian disitu nggak ada yang nyapa dia karena mereka bisa ketahuan sama si Fischer. Kemudian tepat ketika akhirnya Saito bangun, aku baru ngeh juga kalau ternyata saat itu dia memang sempat bingung dan linglung, tapi seolah ingat akan janjinya ia langsung menelpon kan jadi si Cobb bisa lolos dari investigasi waktu nyerahin visa. Dan kecurigaan lain seperti anak2nya adegannya kok sama, sebenernya ini juga buat ngecoh aja kalau dia memang masih di mimpi, tapi pada dasarnya mereka itu anak yang berbeda,orang di credit title nama anaknya itu yang main ada dua orang soalnya buat ngelihatin selisih waktu dan mastiin kalo mereka bukan anak yang sama. Untuk totem yang muter terus, sebenernya aku juga masih gemes sama itu. Tapi itu bisa aja jatuh, kayaknya sih emang di beberapa adegan awal waktu Cobb muter gasingnya itu pernah gasingnya muter lama banget juga, jadi paling sama, cuma ntar akhirnya tetep jatuh.
Yaah,,, tapi cerita ini kalau di lihat tetep open endinglah. Nah, aku malah nggak tau dan nggak terlalu memperhatikan pesan dari ceritanya (emang jarang merhatiin sih)tapi yang pasti, aku baca kalo pesan dari film ini adalah 'tidak peduli apakah ia masih di mimpi atau tidak, yang ia butuhkan hanyalah melihat kedua anaknya lagi'. Haduh, kurang jelas emang, pingin ada sekuelnya deh wkwk. Masalahnya, kalau emang dia nggak peduli, kenapa dia nggak hidup aja sama istrinya dan noleh waktu istrinya manggil anaknya. Mmm.. aku rasa apa yang sebenarnya ia inginkan adalah anaknya di dunia nyata, bukan sekedar nggak peduli. Well.. apapun itu, film ini so recommended deh pokoknya. Wajib tonton untuk orang-orang yang suka nganalisis film/.
Salam,
ADLN_haezh
gua nonton ini film dan rasanya... kepala gua mau pecah.
BalasHapushahaha selamaat yaaaa sama saya juga XD
HapusMalah ane pikir di ending totemnya emg bakal jatuh, btw kenapa Cobb lebih milih ketemu anaknya di dunia nyata, itu wajar bgt lah, karena namanya org tua pasti ingin merawat anaknya. kalopun sekedar pingin bertemu aja di dunia mimpi, ya sama aja Cobb egois, karena sang anak pasti ingin ketemu orangtuanya (pas diadegan telepon)
BalasHapusiya iyaa setuju bangett... ya iyalaaah Cobb pinginnya ketemu anaknya di dunia nyata itukan dah jadi satu-satunya impiannya. Makannya kalo endingnya open ending gitu, dan kayak ada penggambaran kalo anak2nya cuma mimpi sumpah itu gak adil banget, Cobb jadi gak ada gunanya kerja mati2an buat ketemu anaknya itu.
HapusEnding nya cobb kembali ke dunia nyata,waktu dia muter totem di dalam mimpi ,totem muter tenang dan seimbang terus stabil dan gak akan kehilangan kecepatan berputar nya,di ending totem awal nya muter tenang tapi lama kelamaan kaya kehilangan kecepatan dan gak stabil ,bisa kita pasti kan sendiri totem bakal jatuh at bertahan.adegan berhenti sewaktu putaran totem udh gak stabil.why?.. Karena kalau adegan nya berhenti waktu totem masih muter stabil ,maka bisa di simpul kan si cobb masih berada di dunia mimpi,tapi nyata nya totem kehilangan kecepatan dan mulai goyang,so totem lama kelamaan akan berhenti berputar dan itu pertanda ?
BalasHapusMengapa saito bisa sampai 10 tahun di limbo ?..mengapa cobb harus menjemput saito?.....
BalasHapusAlasan pertama karena saito tidak memiliki totem untuk membedakan dunia mimpi dg dunia nyata ,
...waktu cobb masuk ke limbo nya saito cobb tidak ingat apa yg harus dia perbuat sampai anak buah saito mengeluar kan pistol dg totem ,ekspresi cobb kaget dan sadar apa tujuan dia datang ke limbo nya saito yaitu untuk mengingat kn saito bahwa dia msih bermimpi dan membawa kembali saito ke dunia nyata..di limbo pemimpi tidak akan ingat apa apa kecuali ada sesuatu yg bisa mengingat kan pemimpi tersebut,itu sebab nya cobb datang kelimbo nya saito.
Wow~ terimakasih penjelasannya. Sungguh, ini memperkuat hipotesisku tentang film ini sendiri yang ternyata Happy Ending. Terimakasiiiih :))
Hapus