Review: Secrets of a Summer Night


Secrets of a Summer Night

My rating: 5 of 5 stars



Aaaaaahhhh... ini novelnya bagus bangeeetttt.. aku bertanya-tanya apakah aku akan menemukan novel yang sesuai ekspektasiku di seri Wallflowers ini, yang banyak orang-orang berteriak histeris mengenai kisah di buku ini. Well,, I found it here. yaaayy!! kemaren waktu baca yang Devil in Winter aku menemukan beberapa hal menarik yang sesuai dengan seleraku dalam cerita-cerita dengan genre romance, tapi tidak bisa cukup memuaskanku untuk memberikan bintang lima pada novel tersebut. Ada beberapa hal yang rasanya kurang lengkap di jabarkan disana. Tapi tentu itu tidak membuatku menyerah untuk membaca seri ini, justru berkat buku tersebutlah aku tertarik membaca seri sebelumnya.

Lalu ketika aku membaca novel ini nih, dan waaaawww~ aku sukaaaa semua cerita dan konfliknya. Suka banget sama Simon yang terang-terangan nunjukin ketertarikannya pada Annabelle di awal buku dan itu membuatku ingin terus membacanya. Kemudian, Annabelle yang memiliki selera kuat tentang calon suami seorang bangsawan dan kemudian dengan seenaknya menolah penawaran-penawaran Simon. Awalnya aku sempat nggak terima sama cara pandang Annabelle yang merendahkan Simon, seorang Entrepreneur yang sangat sukses dan bahkan menurutku ia lebih keren daripada bangsawan jenis apapun yang mengandalkan keterikatan darah. Tapi disitulah masalah besar cerita ini. Karena mengusung cerita historical, perbedaan kelas sosial seperti itu menjadi topik yang sangat menarik untuk di bahas di novel ini. Bagaimana Annabelle yang awalnya tidak ingin bersinggungan dengan Simon, perlahan merasakan kebutuhan mendalam pada pria tersebut. Keberadaan Simon yang awalnya terkesan kasar dan tidak tahu aturan itu kemudian menjadi salah satu keunikan tersendiri dengan laki-laki itu yang membuatnya berbeda dari laki-laki bangsawan lainnya. Annabelle awalnya kesal, tapi apa yang Simon lakukan (dimana semua yang ia tunjukan merupakan kejujuran) perlahan membuat Annabelle meleleh dan merasakan ketertarikan mendalam terhadap pria tersebut meski tanpa sadar.

Ketika ia berusaha menjauh, Annabelle justru mendapati dirinya menjadi sangat sedih dan murung. Ketika Simon pergi, ia tidak menyadari betapa ia sangat merindukan lelaki itu, dan ketika bertemu kembali, Annabelle seakan tidak bisa menahan dirinya untuk menghambur dan menahan laki-laki itu agar tidak pergi kemanapun dari sisinya. Ada kecemburuan, kelembutan, perhatian dan kasih sayang yang digambarkan secara jelas dalam cerita ini. Ada kekhawatiran satu sama lain yang membuat keduanya justru semakin dekat dan menyadari adanya perasaan yang sangat kuat dari dalam diri keduanya selain kebutuhan mendasar dari segi fisik.

Aku suka bangeeet sama semua cara Simon yang mendekati Annabelle yang membuat wanita tersebut meleleh dengan caranya sendiri. Dengan sifat laki-lakinya yang terkadang bisa jadi kasar, tetapi penuh kelembutan, perhatian dan kasih sayang. Aku suka banget sama cara Simon mencintai Annabelle yang terkadang ia sendiri tidak sadar dengan sikapnya tersebut. Aku juga ikut kagum sama keangkuhan Simon tapi diimbangi dengan kecerdasan luar biasa dalam kemampuannya menghasilkan uang. Dan aku emang awal agak kesel soalnya Annabelle lama banget jatuh ke pelukan pria tersebut. Memang sulit membuat gadis macam Annabelle menyadari betapa berharganya Simon dan semua yang ada dalam diri lelaki tersebut. Pokoknya semua adegan yang ada Simonnya disini aku sukaaaaa banget.

daaan.. yang paling menarik dari cerita ini adalah ketika akhirnya Simon dan Annabelle menikah, itu sekitar setengah lebih dari buku ini saya menjadi lebih menikmati kedekatan mereka yang luar biasa romantis bahkan tanpa kata-kata cinta. Pernikahan mereka awalnya hanya berdasar pada kebutuhan fisik, tetapi perlahan keduanya menyadari bahwa kebutuhan mereka lebih dari situ. Apalagi dari sisi Annabelle yang bikin aku senyum-senyum lihat dia menyadari betapa banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari Simon dan betapa ia sudah menyia-nyiakan waktunya untuk menolak Simon. Aku suka banget sama Annabelle yang akhirnya menyesal karena ternyata Simon jauuuuh di luar bayangannya. Laki-laki itu tidak sekasar dan semenyebalkan yang ia kira. Justru ia mendapati suaminya terkesan sangat melindunginya dan bahkan terlihat sekali keinginannya yang besar untuk membuatnya bahagia. Aku juga suka sama annabelle yang merasa bersalah karena menjadikan status sosial Simon menjadi masalahnya. Tapi baguslah akhirnya dia menyesal. Awalnya sih aku berharap di bagian ketika ia menyakiti hati Simon dengan mengatakan hal-hal yang tidak bisa di capai lelaki itu, aku agak berharap ada adegan yang bikin cewek itu merasa lebih sakit hati. Aku cukup menunggu-nunggu bagian itu tapi tidak kunjung datang. Lucunya, Lisa menyuguhkan bagian yang kutunggu-tunggu itu di bagian yang berbeda.

And the best part in this novel is.. waktu novel ini mencapai klimaks yang membuat Annabelle tidak menginginkan apa-pun selain keselamatan Simon seorang, dan menyadari bahwa status atau apapun tidak akan ia pedulikan selama ia bisa melihat Simon hidup disampingnya untuk selamanya. Betapa ketidakberadaan Simon yang meninggalkannya mungkin saja membuatnya gila dan hidup dalam kehampaan. Kesadaran itu yang bikin aku bahkan ikut menitikkan air mata ketika Annabelle dengan mulutnya sendiri mengatakan betapa-ia-sangat-sangat-mencintai-simon. Rasanya semua pengejaran Simon, penolakan, dan perjuangannya terhadap gadis ini akhirnya terbayar ketika ia mendengar dari mulut annabelle sendiri bahwa ia mengaku mencintai Simon bahkan lebih dari Simon mencintai annabelle. Aaaaah... pokoknya suka suka sukaaaa banget sama novel ini.

Kalau boleh aku menilai, baik atau tidaknya buku itu bisa dilihat dari bagaimana si penulis mengakhiri cerita. Dengan segala konflik yang terjalin dari awal, Lisa mengakhiri cerita dengan klimaks yang sangat menguras emosi bahkan tanpa adegan-adegan ranjang yang ia sajikan di beberapa bagian di buku ini (dimana bicara mengenai itu, sebenarnya Lisa bisa mengubah beberapa halaman yang berisi detail-detail intim cerita ini menjadi percakapan yang bisa membuat bulu kudukku meremang mengingat ada banyak percakapan menyenangkan yang bisa saja dirangkaikan untuk Simon dan Annabelle), dan entah kenapa anti klimaksnya bisa sangat sangaaaaat pas untuk menjawab semua pertanyaan 'bagaimana membuat annabelle tidak melihat gelar bangsawan menjadi dambaannya dan mendukung Simon sepenuh hati?'. Itu semua terjawab. Lunas, dan aku puas banget dengan keseluruhan cerita ini. Love banget deh sama Simon dan Annabelle.



Komentar