Review: Stars in My Heart - Series 1 - 8


Stars in My Heart - Series 1 - 8

My rating: 5 of 5 stars



Damn, I love it! So muuuuch!
Rasa-rasanya nggak cukup cuma pinjem di rental doang.
Aku pingin beli aja deeeeh.
Dimana ya bisa nemu bekasannya delapan-delapannyaaaaa?

Oh well, this time to give my comment.
Emmm.... aku udah pernah baca komik ini sebelumnya, udah lamaaaa banget. Dan aku masih ingat betapa komik ini bikin aku sukaaaaa banget sama semuanya! Aku suka sama tokoh akane yang lugu tapi jujur dengan perasaannya yang 'beranjak dewasa' terhadap teman kecilnya aogi. Aku juga suka banget sama aogi yang karismanya nggak ilang-ilang, lembut, dan gentle banget.

Meskipun bercerita tentang pertemanan sejak kecil, tapi sebenarnya bukan itu yang bikin aku jatuh cinta setengah mati sama seri ini. TOkoh dan konfliknya di kemas begitu menggiurkan sehingga tidak mungkin berhenti membaca ketika pertama kalinya memulai membuka buku ini. Aku nggak inget gimana ceritanya aku nemu seri ini. Yang aku inget, kayaknya bukan ini yang harusnya aku cari, tapi kemudian, aku lihat covernya yang ceria. Dan ketika sedikiiit saja membuka isinya, aku langsung berdebar-debar. Sama seperti ketika aku tak sengaja menemukan novel Miss Pesimisnya Aliazalea. Yah, kupikir itu pertanda novel ini memiliki titik romansa yang cukup kuat di ceritanya, daaan... benar sekali! Mungkin aku memang ditakdirkan untuk menemukan dan membaca komik ini.


Rasanya puas sekaligus kangen baca komik ini. Nggak bisa ketinggalan sedikitpun halamannya. Susunan percakapannya ringan tapi tidak ada yang mubazir. Bahkan setiap kalimat yang diucapkan tokoh yang nggak penting pun menjadi sangat berarti untuk dinikmati. Karakternya juga unik-unik, tapi tetep aja yang bikin aku suka banget ngikutin cerita ini dan nggak berhenti adalah cara pengarang merangkai susunan cerita dan konfliknya. Setiap chapter selalu memiliki konflik yang membuat setiap karakternya berkembang dan berkembang. Kadang kita cuma lihat adegan tokoh utamanya bertemu berdua cuma dikiiiit banget. Tapi siapa sangka bagian itu selalu menjadi bagian yang 'meledak' dan mendebarkan. Dan meskipun diceritakan kedua tokohnya tidak sedang berada di satu scene, tapi setiap tokohnya selalu memikirkan tokoh utama yang lain, sehingga kita akan mendapati mereka seolah selalu bersama. Yang jadi masalah, suka tiba-tiba terasa, 'lah? kok udah cepet banget selesainya?'. Mungkin itulah keunikan komik ini. Kita bahkan tidak sadar sudah digiring sampai akhir meskipun tokoh yang kita tunggu tidak kunjung hadir. Itu karena tokoh pendukung lainnya tak kalah menariknya dan mereka berperan penting dalam mengembangkan kedua tokoh utama yang agak bermasalah ini.

Aogi yang udah dewasa duluan selalu menganggap apa yang keluar dari mulut akane semata karena ia hanya menganggap Aogi sebagai seorang teman dekat yang berharga. Tapi semakin berjalannya waktu dan konflik yang di dapat akane di istana, gadis itu mulai mendapati ada banyak perasaan yang ia dapatkan jika itu berkaitan dengan satu-satunya orang, yang selama ini di anggapnya sebagai sesuatu kebiasaan dan wajar, kemudian merasa bahwa orang itu sudah tidak lagi seperti ketika mereka di masa kecil. Ada perasaan-perasaan baru yang diperoleh akane, dan itu adalah perasaan-perasaan dimana gadis itu akhirnya menyusul Aogi ketingkat kedewasaan. Sehingga, kedekatan mereka kali ini penuh hal-hal yang menyakitkan sekaligus mendebarkan. Beberapa kali aku dibuat ingin menangis karena melihat akane yang begitu lugu dan tulus tersakiti karena ketidaktahuannya. Dan klimaks di nomor 7 itu, yang berhasil bikin aku beneran nangis malah bagian si Touguu-sama dan ayahnya. Eh, kalo bagian aogi-akane sih udah sering dibikin mau nangis, tapi karena sebelum nangis bombay urusannya udah selesai jadi ya udah deh nggak jadi nangis hahahha..


Terus kemaren aku tiba-tiba pingin banget baca komik ini. Sungguh, aku lupa banget judul dan pengarangnya. Aku sampe cari di mangapark dengan keyword starlight dan harus bertahan lewat page dan page buat dapetin cover sesuai yang diinginkan. Eeeeeh begitu udah di rental aja, judulnya ngak ada yang ketemu. Ternyata-oh-ternyata, judulnya di Indonesia beda banget. Tapi kerja kerasku menemukan lagi komik ini - aduh, sok idih - akhirnya terbalaskan dengan betapa indahnya seri ini.

Beneran deh, rasanya pingin beli komik bekasnya aja dah. BAgus banget siiiiih.



Komentar