![]() |
ini foto waktu mereka wedding (dan udah punya anak ceritanya) kekeke~ aduuh cocoknya... |
Okay! kita mulai ya dari pertemuan pertama mereka!
Tapi suatu hari, pemikiran Keita tentang Mare jadi berubah setelah dia melihat bagaimana perjuangan Mare dan keluarganya agar bisa diterima di Noto.
Keita-Mare cut ep 8
Oh dan sebelum perdebatan itu, kita bisa lihat koneksi antara Mare dan Keita ketika Mare tertarik dengan 'wajima lacquer' yang ketertarikannya dia gak kayak teman-temannya, disitulah Keita dengan antusias menjelaskan dan Mare dengan antusias mendengarkan. Mereka kelihatan klop karena meskipun ketertarikan mereka berbeda, tapi mereka tetap saling tertarik dengan apa yang masing-masing dari mereka suka lakukan. Mare minta maaf akhirnya, Keita juga minta maaf karena mereka berdua saling menyalahkan. Malah Mare sampai nangis hehe, si Keita mah nemenin sampai Mare kelar nangis.
Di antara persiapan mereka festival, ayah Mare yang 7 tahun nggak balik akhirnya kembali ke Noto. Disitulah Keita memahami tentang kebencian Mare terhadap impian dikarenakan ayahnya. Keita mencoba minta maaf, dia tahu kalau bukan karena ayahnya, mungkin Mare sama antusiasnya seperti Keita tentang impian. Yah, tapi Mare nggak ambil pusing, soalnya kebenciannya sudah mengakar jadi dia tetap sulit digerakkan.
Ada masalah tentang Ichiko yang mau pergi ke Tokyo dan lagi ada masalah karena ortu gak ngijinin. Trus buat menggerakkan hati kedua orang tuanya, Mare bikinin kue sekalian ultah dia. Disitu, Mare tergerak dengan semangat dan keseriusan Ichiko yang punya mimpi ke Tokyo, dan untuk kali pertama dia mendukung keinginan Ichiko. Itu juga hasil dari percakapan dia dengan Keita yang kapan itu. Trus Keita juga jadi ikut kaget karena tiba-tiba Mare mendukung orang yang punya impian. Disini mungkin Keita seneng karena Mare bisa jujur sedikit pada dirinya sendiri
Besoknya, waktu Keita dan Mare ketemu, dikira Mare mungkin Keita mau ngungkapin perasaannya kali ya makannya dia bikinin kue. Dan aku rasa disini sebenarnya perasaan mereka itu mutual, sama-sama suka. Dan... benar sekali! Keita 'nembak' Mare. *walaupun aku nggak ngeh sih*, soalnya si Keita gak pake kata-kata yang kayak orang mau ngungkapin perasaan. Kalau aku nggak salah artiin, dia itu ngajak kencan Mare karena Keita bisa melakukan yang terbaik kalau ada Mare disisinya *Keita kayaknya suka sama karakter Mare yang semangat bisa jadi semangatnya juga*. Sayangnya, Mare yang mungkin baru sekali itu ditembak, dia trus salting dan malah gatel-gatel bukannya jawab pernyataan dari Keita, jadi kesannya kayak Keita ditolak Mare.
Tapi masalah mereka sempat terlupakan sejenak karena ada masalah-masalah lain di sekitar Mare. Ichiko semakin giat mau ke tokyo dan entah kenapa disini kelihatannya fokus Keita beralih ke Ichiko yang lebih semangat mengejar impian daripada Mare. Tapi... ada hari ketika Mare terilhami untuk ikut kontes membuat kue dan itu pertama kalinya dia tergugah untuk menguji kemampuannya. Ya, tapi sayang Mare kalah dan itu bikin dia down. Secara itu kali pertama dia ikut kontes untuk membuktikan apakah dia memang akan meneruskan mimpinya atau melupakan, dan kontes itu jadi jawaban kalau ia hanya akan jadi PNS.
Keita ketemu Mare saat down, saat Mare bilang nggak ada gunanya bermimpi dan well... maybe, perasaan Keita terhadap Mare berakhir disitu. Mungkin dia ngerasa si Mare emang semangat mengejar mimpinya zero, mudah menyerah, padahal Keita udah ekspektasi banget sama Mare yang dulu selalu tidak mudah menyerah dan berjuang. *eeh gak tau aja si Keita ntar gimana.*
Sedihnya lagi adalah... Mare yang akhirnya sadar perasaannya terhadap Keita, mengajak Keita bertemu dan dia mau ngomong tentang masa depannya yang akan mencari penghasilan yang stabil, sambil disitu dia minta Keita kalau mau pacaran lagi sama dia. Eeeeh belum selesai Keita jawab, si Ichiko nyerobot gitu aja dan ngasih tau kalau dia sama Keita udah pacaran dari kemaren-kemarin *whaaatsss? kapan??*
Aku ngerasa sih kayaknya Keita menemukan keinginan pantang menyerah itu di diri Ichiko bukan lagi di Mare, makannya dia mau pacaran sama Ichiko.Wajah Keita sepanjang scene itu sumpah demi apa cuma ekspresi doang nggak ngomong, tapi dia bicara banyak dari ekspresi itu dan semuanya bikin sakit hati. Aaaaa Keita kenapa kamu harus berekspresi seperti itu?!! (episode 18) Sedih banget tau. Mare disitu yang kelihatan udah nggak sebanding sama semangat Keita cuma bisa patah hati saja. *pokoknya bagian ini sedih sedih sedih banget soalnya Mare ekspektasinya perasaan Keita nggak berubah, eh taunya... melenggang dengan Ichiko yang adalah sahabatnya*. Ichiko konfirmasi tentang hubungannya dengan Keita kepada Mare setelah itu biar sama-sama enak... tapi ya emang Mare mau jawab apa? Udah terlanjur mereka (Ichiko dan Keita) pacaran, nggak mungkin juga kan Mare bilang dia masih suka sama Keita? Huff... dan babak percintaan Mare berakhir disitu..
![]() |
tau gak siiiih gini lho wajahnya Keita waktu Mare ungkapin perasaannyaaaaaaaa. Keliatan bgt dia udah mau nolak hiksss |
mulai dari sini mungkin aku akan mulai pisah postingan ya biar nggak berdempet-dempet dan nggak terasa terlalu panjang.
Lanjutan nih! klik link dibawah ↓↓↓
Ada link full nya gak ??
BalasHapushttps://doramaindo.id/mare-subtitle-indonesia.html
Hapus