Wisata ke Kaliurang

Haaaiii para Tripper.. *duh, bikin nama sendiri deh gue*
Kelihatannya ini adalah postingan pertamaku tentang perjalanan wisataku bersama dengan teman-temanku kemarin minggu lalu. Dan kali ini, untuk yang pertama kalinya, tujuan wisataku adalah ke Kaliurang, Taman Wisata.

Well, perjalanan dari kota ke Kaliurang jelas bukan perjalanan yang dekat, ditambah aku pake nyasar segala. Jumlah motor yang berangkat adalah 3 buah hari itu, dan setiap motor ada dua orang di atasnya. Semuanya cewek. Dan aku berangkat bersama adikku yang duduk di kelas 9.

Kami janjian jam setengah delapan pagi sebenarnya, tapi karena satu lain hal, jadinya molor deh. Tapi nggak heran juga sih, toh yang namanya 'molor' juga udah jadi kebiasaan dengan sendirinya. Deal kami mulai janjian otw sekitar jam setengah 10an. Masalahnya adalaah... aku pake acara nyasar dulu :(

Aku cuma tanya kalau-kalau adikku itu tau dimana hotel Hyaat. Dan dia jawabnya ada di dekat rumah temannya. Jawaban yang paling penting adalah, dia TAHU dimana tempatnya. Aku ikutin aja deh setiap petunjuk yang keluar dari mulutnya. Sampai akhirnya aku sadar, bahwa kami tidak berada di tempat yang seharusnya.

Kami janjian di jalan palagan, tapi kenapa kami malah berada di jalan damaaai?? Woi, maksudnya apa tuh? Dimana kamiiii? *udah lewat, non, udah lewat*

Mana aku juga udah di smsin lagi sama temenku yang udah ada di jalan palagan ke arah Kaliurang. Akhirnya aku telpon mereka agar mereka tahu dimana kami. Hasilnya? Aku malah sukses di semprot..

Pendek cerita, setelah tanya sana-sini dan akhirnya dengan insting seadanya kami mencoba mengerti, akhirnya kami sampai juga di jalan palagan. Aku bilang ke rombongan yang satunya kalau kami berada di jalan palagan nomer 10.

Rombongan sana : "Oke aku tau. Diem disana. Kita otw kesana, ini lagi di jalan palagan 9"

Dan aku nunggu deh.. beberapa lama kemudian..

Rombongan sana : "Dimana woi? Ini udah di palagan 10 nggak ketemu.."

Karena bingung dimana posisi kami, akhirnya aku tengok kanan-kiri sambil nyari mereka. Sampai aku menyadari bahwa di Indomaret yang letaknya tepat di depanku itu adanya malah tulisan "Indomaret Palagan KM.7"

Km 7? Jadi kami masih di Km 7?
Dan benar, ternyata yang salah itu alamat yang aku lihat yang posisinya ada di sebrang Indomaret. Entahlah, deretan situ tulisannnya nggak jelas. Masa ada yang bertulisan "palagan Km.10" dan tepat di sampingnya malah bertuliskan "Palagan km 202A"

Bodo deh.. Yang pasti setelah itu kami disemprot rombongan yang sudah menunggu kami di Km 12 saat kami tiba.

Dan mulailah perjalanan ke Kaliurang..

Ada tiga kali pemberhentian ternyata. Dan semuanya itu perlu mengeluarkan uang. Yang pertama itu untuk kawasan kaliurang bayar : 7000 yang hitungannya adalah motor : 1000, satu orang dewasa : 3000 (untuk hari biasa 2500), jadi karena boncengan, untuk bayar orang yang masuk aja kita perlu mengeluarkan uang 6000. Anak-anak juga bayar lho!

Trus nanti kita bayar parkir untuk satu motor : 2000, dan untuk masuk kawasan wisatanya kita bayar lagi : @2000

Totalnya sih jadi 13000 untuk dua orang, dan uangku cuma habis untuk bayar itu doang.

Sepanjang perjalanan kita akan dihadapkan dengan jalan yang penuh lika-liku walaupun itu halus dan sepi. Di kanan dan kiri kita bisa melihat banyaknya bangunan-bangunan villa, dan sebenarnya kalau di amati, ada banyak kawasan wisata di sekitar situ. Pemandangan di sepanjang perjalanan juga indah. Dan lebih dari itu, suasana disana itu dingiiiin sekali, serasa hampir mendung. Kayak nggak ada matahari.

Setelah memarkir motor, jalan deh kami ke kawasan wisata. Sebenarnya ini juga kali pertamanya aku ke tempat tersebut, jadi cuma ngikutin teman-temanku. Trus kami ketemu sama monyet-monyet yang jumlahnya banyaaak banget.

Dan tempat utama yang kami tuju itu adalah kawasan yang menuju ke atas gunung dan kawasan wisata ... mmm.. intinya gitu deh kalo menurut definisiku. Pokoknya di tempat ini, kita masih bisa lihat bekas-bekas abu vulkanik, monyet yang banyak sekali, dan pemandangan alam yang menyenangkan. Kami juga melihat adanya bangunan yang terkena dampak erupsi merapi...

Ada satu tempat yang seharusnya adalah sebuah 'air terjun'. Tapi sayang sekali, air terjunnya hanya tetes-tetes. Jadi aku dan kawan-kawanku nggak bisa lihat dan mendengar secara langsung suara gemericik air terjun. Mungkin karena ini musim kemarau ya..

Setelah kami puas berfoto-foto disana, kami memutuskan untuk tidak langsung pulang, tapi naik ke atas gunung. Tekad awal sih, nggak akan berhenti sampai puncak. Tapi... ternyata naik memang sangat melelahkan. Aku bahkan berfikir tidak akan sanggup berjalan turun. Dan benar, baru sekitar 3 putaran kami berenam udah ngos-ngosan. Yaudah berhenti deh, minum. Cukup lama, lalu melanjutkan jalan lagi.

Jalan terus sampai kami melihat di tengah jalan, bahwa dari situ kami bisa melihat kota walaupun memang tidak sejelas di puncak pastinya. Baru juga belum ada setengah jalan. Tapi aku yakin sih itu udah lebih dari 4 meter. Meskipun begitu, aku harus mengakui kalau dari situpun pemandangan di atas terlihat sangat indah..

Dan sampailah kami di jalan yang sulit untuk dilewati menurutku. Jadi di jalan itu tuh, ada semacam pohon ambruk besar. Kami harus bisa melewati pohon itu untuk bisa melanjutkan perjalanan. Awalnya sih, waktu sampai di tempat itu, aku pikir malah udah nggak ada jalan lagi. Habisnya.. habis ngelewatin pohon ambruk aja, jalan di depan kelihatan kecil dan sempiiiit banget. 

Tapi temanku tidak menyerah, dan mereka berempat berhasil melewati pohon itu. Sedangkan aku? Aku memilih untuk tinggal bersama seorang temanku yang udah mulai takut untuk melanjutkan. Meskipun begitu, ditengah sibuknya kami menunggu teman-teman yang katanya mau 'nengok' apa yang terjadi di atas, aku siap-siap dan berusaha melewati pohon itu. Sampai akhirnya aku berhasil melakukannya, dan aku udah semangat buat ikut temanku di depan. Tapi baru juga berapa langkah, teman-temanku yang udah di depan itu malah turun. 


Waktu ditanya kenapa, eh mereka jawabnya malah aneh-aneh. Katanya mereka lihat orang lagi mesum di pojokan. Lagi nggak pake baju, telanjang. Dan well, memang gila kalo ada orang yang mesum di pegunungan lagi kayak gini. Tapi menurutku mereka lebih gila, karena bisa-bisanya mereka mengarang cerita seperti itu??

Tapi pada akhirnya, kami nggak jalan sampai punjak. Entah seberapa dari keseluruhan gunung itu, pokoknya kami turun. Dan di luar dugaan, turunnya jauh lebih cepat, karena walaupun jempol kaki serasa mau patah gara-gara kelipet sama sandal, tapi sampai ke bawah itu nggak kerasa.

Dan setelah menyiramkan air ke atas kaki? Huwaaaaa ~~ rasanya enak bangett.. Dingin, adem, seger...

Tapi nggak lama sih, soalnya habis itu kita cuma jalan-jalan bentar, keliling-keliling daerah luarnya dan setelah puas foto-foto dan istirahat melepas penat dari panjangnya perjalanan ke atas, kami pun pulang. Eh, sebenarnya nggak langsung pulang juga sih, tapi kita mampir dulu makan di Kedai 24. Gilaaa~ laper banget. Tapi sambil makan dan mainan kartu, lalu menghabiskan beberapa jam untuk saling bercerita, akhirnya kamipun memutuskan untuk benar-benar pulang.

Well, sekian reviewku tentang Desa Wisata di Kaliurang, yang meskipun melelahkan, tapi menyenangkan.
Endingnya sih sampai rumah ketiduran deh gue sampe pagi :(

Komentar