mengapa letak judul ada di atas deskripsi


Errrgh.. aku sedang bertanya-tanya, kenapa kalau aku menulis postingan disini semua ide yang ingin kutuangkan tiba-tiba hangus dan lenyap? Padahal beberapa jam sebelumnya aku masih memikirkan banyak hal, topik, dan judul yang bisa kutuangkan dalam blog ini.

Aku pikir blog ini memang cocok untuk menuliskan keseharianku layaknya sebuah diary pribadi. Dan sekarang aku bahkan berfikir aku bisa menuliskan segala sesuatu tanpa perlu dipusingkan dengan caraku menulis dan tutur kata seperti apa baiknya. Kalau kalian berfikir bahwa blog ini berantakan, yaah..karena kebanyakan ketika aku menulis, aku memang dikuasai oleh emosiku sendiri. Namanya juga diary.

Well, aku sebenernya bingung sih mau nulis apa. Aku hanya berfikir aku perlu menuliskan sesuatu apapun itu setiap harinya. *rencana yang tinggal rencana*. Dan tepat saat ini, aku sedang berfikir mengenai suatu hal, yaitu 'Judul'.


Instrukturku mengatakan padaku bahwa ketika kita ingin menulis sesuatu, judul adalah sesuatu yang sangat penting. Karena dari situlah kita bisa fokus dan memahami apa yang ingin kita bicarakan dalam tulisan. Aku setuju dengan statement itu. Setelah di pikir-pikir, dengan menentukan sebuah judul, sebenarnya kita memang menjadi tahu apa yang ingin kita bicarakan sebenarnya.

Tapi jujur, aku bukanlah orang yang bisa menentukan judul sebelum menulis. Aku termasuk seseorang yang biasanya menuliskan segala sesuatu terlebih dahulu, baru setelah selesai menulis dan di baca ulang aku menemukan judulnya. Hasilnya? Tulisanku berantakan dan nggak fokus. Meskipun di akhir aku mendapatkan judul untuk tulisanku, tapi yang menjadi masalah adalah di awal tulisan biasanya aku membicarakan suatu hal, kemudian hal lainnya, baru setelah menulis beberapa baris terfikir apa yang sebaiknya di tulis. Sama seperti postinganku kali ini. Kupikir kalian tidak perlu mengingatkan, aku menyadarinya sepenuh hati.

Itulah mengapa letak judul diletakkan di bagian paling atas suatu tulisan. Karena setelah kita menemukan gagasan yang kasat mata, kemudian tema mengenai suatu hal, hal utamanya adalah kita perlu menentukan judulnya dulu sebelum menulis. Misalnya, asal saja, aku ambil 'speaker' sebagai tema. Ada banyak hal yang bisa kubicarakan tentang speaker itu sendiri. Apakah speaker di rumahku? Speaker hp? Macam-macam speker? Tips memilih speaker yang baik? Sebenarnya banyaaak sekali yang bisa dituliskan  dalam satu tema. Hanya carilah judul yang paling cocok dengan kemampuanmu mendiskripsikan. Oke, kalau aku mungkin akan mengambil judul 'Speaker di rumahku' . Lalu setelah itu aku bisa mengoceh segala sesuatunya, entah berapa harga aku membeli, apa mereknya, dan bagaimana kualitasnya, apakah speakernya hidup sampai sekarang? dan hanya seperti itu saja kita sudah bisa menuliskan cerita yang panjaaang sekali.

Sekarang ini aku sedang memikirkan hal tersebut. Mungkin aku memang perlu menentukan banyak judul, dikumpulkan, kemudian di waktu berikutnya akan kujadikan salah satu bahan untuk kudiskripsikan, well.. selain diary-diary sampah yang nggak penting milikku.

Dulu aku juga enggan mengenalkan blog ini ke teman-teman, karena terlalu memalukan bagi mereka mengetahui bagaimana emosiku dan tulisan acak kadutku disini. Tapi setelah kupikir-pikir, bagus juga kalau teman-temanku bisa mengenalku hanya lewat tulisan. I mean, mereka nggak perlu ketemu aku dan tanya-tanya nggak penting. *tuh kaaan? ini kenapa penutupnya jadi belok ginii?? -- oke, sebenarnya ini karena aku malas sekali memisahkan bagian ini ke postingan lain, biarlah menjadi benalu disini*

hmmm... Oke, segini dulu aja ya.

Komentar