Apakah Sebuah Diet Lebih Baik Daripada Diet yang Lainnya?

cara diet terbaik

Melihat banyaknya tren diet yang sering muncul selama ini, rasanya kok seperti menonton permainan pingpong ya?

Untuk teman-teman yang suka sekali cari waktu untuk ‘diet’, pasti sudah sering dengar tren pingpong eh diet yang bermacam-macam itu, iya kan?

Trus, kalian bingung, kenapa diet kalian bertahan hanya ketika kalian melakukan tren diet tertentu yang kalian coba itu? Kenapa balik lagi balik lagi ke berat kalian awal, yaitu naik lagi naik lagi.

Friends, pahami dulu konsepnya untuk kalian yang memang serius ingin turun berat badan atau naik berat badan.

Berdasarkan sifatnya, ‘tren’ sendiri tidak dimaksudkan untuk bertahan lama, artinya hanya numpang lewat, atau sebentar saja, dan kebanyakan orang yang suka ganti-ganti model diet biasanya cuma mencari yang bisa memberikan hasil super cepat.

Kalau kalian bertanya kepada mereka yang berhasil menurunkan berat badan dan bagaimana mereka melakukannya, jawaban mereka ada dimana saja. Beberapa orang bersumpah dengan gaya konsumsi makanan rendah karbohidrat, sementara yang lain memberikan pujian pada orang-orang vegetarian atau mereka yang begitu ketat dalam menghitung kandungan lemak. Dengan begitu, ada banyak cara yang mungkin untuk dilakukan dalam menurunkan berat badan, dan hal ini memunculkan pertanyaan: apakah satu diet lebih baik daripada yang lain?

Karena pada dasarnya, kunci untuk turun berat badan adalah mengurangi asupan kalori – yaitu makan lebih sedikit kalori daripada yang dibutuhkan setiap hari, dan dirimu akan turun berat badan. Dijamin. Itu adalah pola tetap dan pola kunci yang digunakan di semua jenis diet. Hanya saja… caranya bisa bermacam-macam, dan ada banyak cara menuju roma, eh maksudnya menuju untuk pengurangan kalori tersebut sehingga kalian berada di jalan menuju penurunan berat badan.

Beberapa penelitian telah mengadu cara-cara berbeda dalam dilakukannya penurunan berat badan terhadap satu sama lain sebagai upaya untuk menentukan apakah ada pendekatan yang benar-benar lebih efektif daripada yang lain.

Hasilnya?

Belum ada pemenang yang jelas.

Apakah diet rendah lemak, rendah karbohidrat, diet vegetarian atau hanya modifikasi perilaku stress. Hasil semuanya konsisten, bahwa pada setiap orang yang mengikuti setiap program diet yang berbeda tersebut setidaknya selama satu tahun, mereka semua kehilangan jumlah berat yang sama tidak peduli apa pendekatan yang digunakan dalam dilakukannya penurunan berat badan.

Ada satu studi yang melibatkan lebih dari 800 orang yang ditempatkan pada salah satu dari empat diet – semuanya dirancang untuk menciptakan kekurangan sebesar 750 kalori per hari. Komposisi makanan yang digunakan untuk melakukannya pun bervariasi banyak: lemak bekisar dari yang rendah 20% hingga 40% dari kalori, dan jumlah protein dan karbohidrat yang luas juga ikut diuji.

Tetapi!

Di seluruh papan hasilnya – terlepas dari diet yang mereka ikuti – penurunan berat badan rata-rata adalah sekitar 10 pound selama periode dua tahun, yang menyebabkan penulis menyimpulkan bahwa, “mengurangi kalori pada setiap cara diet menghasilkan penurunan berat badan yang bermakna secara klinis, artinya berat badan ditimbang memang turun, terlepas darimana macro nutrisi yang mereka tekankan”

Lho, lalu kalau memang itu masalahnya, kenapa kita tidak fokuskan saja pada kalori dan tidak pada yang lain? Artinya mengurangi makan saja, apapun itu, pasti akan mengurangi kalori, betul?

Sehingga jika mencintai makanan sampah, atau yang disebut junk food, kenapa tidak makan saja junk food tapi porsinya lebih sedikit?

Jawabannya tentu saja sederhana...

Karena tujuan dilakukannya penurunan berat badan, adalah penurunan berat badan yang sehat. Siapa sih yang mau turun berat badan tapi lemas, loyo, sakit?

Dengan begitu, kesimpulannya, apapun pendekatan diet berbeda yang dilakukan dimana diarahkan pada hasil yang sama yaitu menurunkan berat badan, nutrisi yang tepat adalah kuncinya.

Agar hasil yang diperoleh adalah: turun berat badan dan sehat



  • Menekankan protein rendah lemak seperti ikan, unggas, produk susu rendah lemak, dan protein tumbuhan seperti kedelai membantu menjaga rasa lapar tetap terkendali.
  • Banyak buah-buahan segar dan utuh dan sayuran akan memberimu banyak serat, vitamin, mineral, dan fitonutrien yang sangat penting.
  • Sertakan jumlah biji-bijian sederhana sebanyak yang dimungkinan kalori kamu. Artinya jangan sampai lebih dari jumlah kalori yang dibutuhkan untuk tubuh kamu.
  • Lemak bisa bertambah dengan cepat, jadi makanlah sejumlah kecil lemak sehat dari ikan, kacang pohon, alpukat, dan minyak sehat seperti zaitun dan kanola.
  • Makan makanan kecil dan teratur dan camilan untuk menjaga tingkat energi.
  • Latih dan kontrol porsi makan kamu sehingga tahu apa yang kalian letakkan di piring kamu.
  • Menggunakan makanan pengganti (meal replacement) juga merupakan strategi yang baik. Lebih mudah melakukan perhitungan kalori, sehingga kalian tidak hanya menebak-nebak.
  • Jangan mengabaikan olahraga agar jantung dapat memompa dan membakar kalori, dan memompa beberapa zat besi untuk membangun massa otot.

Kalau kalian merasa artikel ini bermanfaat like dan share yaa. Terimakasih.


sumber: https://discovergoodnutrition.com/2011/11/low-carb-low-fat-vegetarian-diet/

Kalau kalian berdomisili di DI Yogyakarta dan ingin mendapat hasil terbaik dari program diet kalian, hubungi Whatsapp/ SMS: 0899 6666 330 (Putri)

Salam, Adlina Haezah

Komentar