Filsafat dalam Fullmetal Alchemist Brotherhood - Review Anime Terbaik


Tulisan ini akan menceritakan kesan dan reviewku mengenai anime terbaik sepanjang masa Fulmetal Alchemist Brotherhood yang tokoh utamanya adalah Edward dan Alphonse Elric. Dua bersaudara yang kehilangan tubuh (adik) dan bagian tubuh (kakak) ketika berusaha membangkitkan ibundanya yang sudah mati. Dan mereka akhirnya memulai perjalanan mencari cara untuk bisa mengembalikan tubuh mereka masing-masing.

SPOILER ALERT!! 
SPOILER ALERT!! SPOILER ALERT!! SPOILER ALERT!! SPOILER ALERT!! SPOILER ALERT!! SPOILER ALERT!! SPOILER ALERT!! SPOILER ALERT!! SPOILER ALERT!! SPOILER ALERT!! SPOILER ALERT!! SPOILER ALERT!! SPOILER ALERT!! SPOILER ALERT!! SPOILER ALERT!! SPOILER ALERT!! 

Udah selesai nonton fullmetall alchemist semalam, dan aku nggak tau sih akhirnya bakal aku tulis juga. Aku pikir untuk Fullmetal Alchemist Brotherhood ini nggak akan aku tulis karena gimana ya, menurutku dibandingkan beberapa anime yang kutonton sebelum ini, FMAB ini untuk plotnya terasa lambat gitu. Dan aku juga nggak tahu mau bahas apa kalau direview, aku juga nggak tahu arah ceritanya mau kemana.

Okelah, dasar ceritanya udah epic ya. Dibandingkan anime lain, FMAB menghadirkan jenis cerita yang sangat amat berbeda dengan penekanan pada kisah alchemistnya, tapi sepanjang beberapa episode aku menonton dan merasa segalanya terasa lambat, aku jadi nggak yakin aku akan menyukainya seperti aku menyukai anime lain.

Saat ini, waktu aku menulis review dan kesanku setelah menonton, aku kok malah mendayu-dayu dan jadi merinding-ding ding sendiri ya. Nulisnya sambil dengerin instrumennya FMAB sih haha.

Apa sih yang mau aku bahas akhirnya setelah menonton?
Ternyata banyak.

Walaupun nggak tahu apakah yang kutuliskan akan sebanyak yang kupikirkan tentang anime ini.

Dimana-mana, orang-orang teruuuuusss menerus membanggakan anime ini. Terus-terusan, sampai rasanya tuh berdosa kalau aku nggak nonton FMAB. Berasa rugi nggak nonton sebuah anime masterpiece, jadi akhirnya FMAB ini pun masuk ke dalam list daftar tontonan berikutnya untukku.

Aku nontonnya sama adekku yang masih SMA, dan dari awal episode nonton, anime ini sudah menyuguhkan banyak sekali puzzle yang bikin kepala ini pusing.

Meskipun genrenya action, tapi disini kita lebih banyak berfikir daripada menunggu kapan actionnya. Karena pertarungannya pun biasa aja. Yang lebih menarik disini adalah dinamika dari alur cerita, nggak bukan alurnya sih, lebih kepada konsep dan ide yang ditawarkan dari anime ini.

Untuk orang-orang yang agaknya tertarik dengan hal-hal berbau abstract dan filsafat, anime ini sih udah wajib ditonton. Anime ini jenis dark anime yang mempertanyakan Tuhan.

Kegelapan anime ini bukan tentang siapa yang mati dan siapa yang dibunuh atau tragedy seperti apa, tetapi lebih kepada persoalan yang lebih epic yaitu obrolan tentang alam semesta dan Tuhan. Bagiku secara pribadi, pembahasan ini cukup sensitif tapi aku juga sangat suka membahas akan hal-hal ini. Dan sejujurnya, aku belum pernah menemukan anime yang sefrontal ini bahas ketuhanan dengan penggunaan alchemist sebagai ilmu pengetahuan yang bisa melewati kekuatan alam semesta itu sendiri.

Kalau bicarain materi, cerita ini yang dibedah akan panjang sekali, jadi untuk hal tersebut aku skip karena yah, bakalan panjang banget.

Intinya, materi 'alchemist' itu sendiri unik. Dan nggak banyak anime yang mau angkat tema ini untuk diseriusi dalam penggarapannya. Serius disini benar-benar dengan segala paradoks dan komplikasinya ya.

Dan mungkin itulah kenapa aniem ini nggak terlalu banyak menunjukkan twist di actionnya, tapi twistnya lebih pada aspek pemikiran itu sendiri.

Aku nonton anime ini lamaaa banget, dan super lambat. Karena setiap episode harus dicerna, sehingga baru 2-3 episode per hari rasanya udah capek gitu nontonnya. Padahal sebelumnya, anime2 yang kutonton sehari bisa sampai 7-8 episode.

Ini memang pengecualian.

Adikku mematenkan bahwa FMAB ini membosankan, karena nggak bikin tegang terus-terusan. Dan berhenti di episode 60 untuk beralih ke anime lain.

Akupun akhirnya melanjutkan sendiri, dan 5 episode terakhir inilah yang bikin aku akhirnya merasa anime ini wajib untuk aku review.


Anime ini memang tidak dimulai dengan cara yang biasa. Kalau kita orangnya nggak bertahan, mungkin di episode 1 sudah menyerah untuk lanjut, karena first impressionnya nggak selalu bagus. Tapi pada saat itu aku nggak mau menyerah sih, karena yah, orang-orang bilang bagus, dan aku nggak mau menyerah sampai menemukan apa yang bikin orang-orang bilang cerita ini bagus.

Ketika masuk ke dalam latar belakang cerita, disaat itulah aku memahami apa yang mau dibahas oleh cerita ini.

Sekilas, kita hanya akan melihat kisah dua bersaudara yang mau mengembalikan tubuhnya. Tetapi, kalau benar-benar memperhatikan apa yang mereka lakukan dan lewati hingga ketitik 'kehilangan tubuhnya' itu sendiri, kita akan sadar seberapa kompleks cerita ini.

Cerita mengenai orang yang merasa bisa menciptakan kehidupan adalah sebuah bullshit. Di awal itu adalah premis yang kelihatannya akan disampaikan dalam cerita ini.
Tapi pada akhirnya, kita tahu betapa ada orang-orang yang benar-benar meyakini bahwa mereka memang bisa melewati kekuatan Tuhan. Lucunya, ini benar-benar mengingatkanku akan banyaknya konspirasi pemujaan setan, dan yah.. menggunakan lingkaran-lingkaran, lalu juga penggunaan mata satu, itu bener-bener menunjukkan apa yang mau disajikan oleh anime ini.

Well,, anime ini sendiri adalah konspirasi.

Dari tokoh utama yang jenius ini, kita diajak memahami cara berfikir mereka mengenai ketidakpercayaan mereka terhadap Tuhan. Sekilas tampak arogan sampai dititik mereka melihat 'kebenaran' itu sendiri, dan mereka mengetahui bahwa ada kekuatan alam semesta yang mereka tidak bisa jangkau. Ini menarik, karena akhirnya pesan cerita mengenai penerimaan kodrat sebagai seorang manusia pun tersampaikan.

Lalu, pemikiran yang sudah benar dari tokoh ini setelah ia merasakan kesalahan akan dasar pemikirannya, akhirnya muncul dari tokoh antagonis cerita. Dan disitulah kedahsyatan cerita ini. Dan disitulah aku paham, kenapa orang-orang mengagumi cerita ini.

Mengenai tokohnya sendiir, aku tumben sih, aku tokohnya disini nggak terlalu terikat dengan tokoh-tokoh tertentu. Nggak kayak AOT yang bikin aku terikat sama tokoh Levi, disini anehnya aku nggak terikat dengan satupunt tokoh yang diceritakan. Semua tokohnya 'sama' alias tidak ada yang OP seperti Levi di AOT. Awalnya aku mencari siapa disini yang akan mengambil karakter terkuat, well, tapi nggak ada. Bahkan kejeniusan Elric bersaudara pun masih bisa terkalahkan beberapa kali. Aku bahkan nggak kangen waktu Edward di beberapa episode nggak muncul hahaha. Tapi sejujurnya, kisah kakak beradik yang sama-sama berjuang ini benar-benar mengharukan banget sih. Dengan tragedy yang sama, masa kecil yang sama, duka yang sama, belajar bersama, dan literally tumbuh bersama, hufff jarang banget aku nemuin cerita yang tokoh utamanya kakak beradik dan terikat sebegini kuatnya.

Tokoh yang bikin aku bahagia lihatnya emang Elric bersaudara, jadi mari kubahas sedikit tentang mereka. Dua bersaudara ini sama-sama jenius, dan dengan tragedy transmutasi mereka yang terakhir, keterikatan mereka menjadi jauh lebih kuat, dan jujur aja, malah sangat kuat. Persaudaraan mereka sendiri aja bisa bikin yang nonton menangis. Mereka benar-benar dalam posisi nggak bisa kehilangan satu sama lain. Edward dan Al sama-sama nggak mikirin orang lain selain saudara mereka sendiri, karena mereka tahu di dunia ini, merekalah keluarga yang tersisa ketika mereka nggak tahu apakah ayahnya masih hidup atau sudah mati. Dan kalau kangen, aku kangennya sama dua-duanya. Hiks. Habis nonton pingin lihat Edward sama Al lagi serius deh. Bukan dalam peperangan ya, tapi sisi emosional kakak beradik mereka itu sendiri yang bikin aku betah nontonnya.

Aku inget banget kata-kata mereka yang bilang, kalau kejadian transmutasi manusia yang mereka lakukan sehingga kehilangan badan itu bukan salahnya salah satu dari mereka, tapi memang salah kedua-duanya. Mereka yang memutuskan untuk melakukan dan mereka juga yang mendapatkan akibat dari ulah mereka. Dan itulah kenapa mereka 'harus' selalu bersama. Karena akhir perjalanan mereka adalah kedua-duanya mendapat tubuh mereka sendiri. Dan itu jujur aja satu-satunya hal yang bikin aku bertahan nonton, karena aku pingin tahu banget gimana cara mereka mendapatkan tubuh mereka lagi.

Yang aku nggak menyangka, adalah cerita di balik cerita kehilangan tubuh dari kakak beradik ini sendiri. Yah, itu. Mindblowing sih. Parah.

Mereka awalnya udah tahu nih gimana caranya, waktu udah tahu caranya dan ternyata yang mereka tahu bukan apa yang mereka pikir, itu mengubah keseluruhan jalan cerita. Dan cerita justru menjadi semakin abu-abu dan penuh teka-teki.


5 episode terakhir menutup cerita dengan sangat brilian. Dan 5 episode terakhir akan terasa betapa kuatnya jika kita bertahan menonton dari episode 1-59. Karena di daamnya ada banyak tokoh, dan penting bagi kita untuk memahami keterikatan tokoh secara detail untuk memahaminya secara utuh. Aku nggak nyangka aja sih bakal digiring kayak gitu. Aku sempet nggak peduli banget sebanget-bangetnya sama tokoh-tokoh Isbhal dan orang-orang militer, karena aku cuma peduli sama Elric bersaudara. Tapi mau nggak mau, aku harus tahu latar belakang semua orang yang diceritakan tanpa tahu apakah penting untukku tahu hahaha. Karena yaaa ceritanya digiring begitu wkwk.

Dan di akhir cerita barulah kita tahu kenapa kita perlu memiliki ikatan emosi terhadap karakter-karakter ini. Aku jadi punya respect sama orang isbhal, jadi paham kejadian di xerxes, terus jadi punya emphaty lebih banyak ke tokoh Hohenimn, juga ke tokoh Homonculus itu sendiri. Untuk homonculus sendiri, aku emang benci banget sama mereka, dari awal juga udah pingin mereka mati, tapi nggak tau kenapa aku akhirnya sangat berempati sama tokoh Envy, Pride, dan Greed. Wrath dikit-dikit sih, tapi ketiga tokoh itu nggak tahu kenapa sangat sangat membuatku menaruh empati yang besar. Greed terutama, aku nangis sih di akhirnya, karena aku tahu si Lin juga udah  mulai sayang sama Greed sampai-sampai rela Green berkali-kali mengambil alih tubuhnya. Duh, mana Lin jadi ganteng banget lagi kalau lagi dipake sama Greed hahaha. Pride juga dia itu lucuuu banget, aku happy sih sama akhir cerita dia, karena pada dasarnya jiwanya memang masih anak-anak (jujur, ending dari Pride benar-benar bikin aku terharu, dia pantas sih dapat itu semua walaupun dia selama ini udah jahat), dan Envy, aku juga sedih sama akhirnya dia, kalau jadi kodok dia lumayan nggak bikin sebel sih dan dia sebenernya lucu, cuma sayang dia itu Irinya setengah mati aja. Dan ngeselin banget emang kalau udah mulai berubah wujut. Walaupun untuk Envy itu adalah akhir yang terbaik, tapi yaaa sedih tetep aja sedih ya, aku cukup kasihan dengan karakter ini. Aku banyak berharap apakah kalau dijaga kayak Pride, tokoh Greed sama Envy bisa jadi lebih baik? Tapi mungkin ceritanya bakal lebih panjang kalau dibikin gitu hahaha.

5 episode terakhir lagi-lagi yang bikin aku nangis berkali-kali setelah sekian episode dan lama banget di FMAB itu nangisnya, tapi 5 episode terakhir jadi bertubi-tubi. Cuma, jujur aja, itu adalah klimaks dan ending terbaik sih sejauh ini. Yah, anime-anime yang kutonton banyak yang belum tamat, kecuali naruto yang endingnya juga epic. FMAB punya ending yang juga luar biasa bagus dan membuat keseluruhan cerita ini menjadi bermakna. Dan ostnya OMG peletakkannnya bener-bener pas banget, karena dijadikan background music juga di beberapa adegan dan itu bikin aku cepet nangis waktu nonton, sampai-sampai aku habis nonton berasa wajib dengerin lagunya lagi dan lagi. Habis kangeeeen. Bukan kangen perjalanan mereka yang rumit sih, aku kangen sama kehidupan Elric bersaudara, teman-teman mereka yang mereka temui selama perjalanan, aku juga kangen sama May, dan Lin jugaa yang dari negeri sebelah haha. Aku kangen, sama Pride, dan aku kangen sama kehidupan Amestris yang sekarang itu seperti apa,

Kubilang juga apa, untuk menilai sebuah cerita, aku selalu menilah dari bagaimana cerita itu diakhiri. Awal, tengah, dan akhir. Tapi bagiku akhir adalah yang paling penentu dalam sebuah cerita. Karena akhir itu adalah penutup, dan kemasannya akan menarik setelah tutupnya diletakkan dengan tepat. FMAB menurutku sangat bagus untuk ditonton, dan kamu akan merasakan betapa hebat anime ini dengan bertahan benar-benar mengikuti hingga akhir cerita. Awalnya mungkin agak membosankan, pertengahan agak membingungkan, tapi akhir cerita dalam anime ini menjadikan semua waktu yang kuhabiskan menjadi sangat worth untuk ditonton.

Pada akhirnya, nggak nyesel sama sekali nonton ini. Justru aku benar-benar bersyukur bisa menyaksikan cerita sehebat ini di masa hidupku.

Apalagi ya, kayaknya aku butuh temen untuk bahas karena kok rasanya pingin bahas lebih lagi, tapi bingung nulisnya hahaha. Yaudah, sekian dulu yaa untuk saat ini. 

Komentar