INFP and Her Problems when Fall in Love with Things (a.k.a NCT Dream)




Belakangan ini aku sedang merenungi sebuah emosi yang mungkin selama ini sering kuabaikan, atau aku memang tidak tahu cara mengatasinya selain meluapkannya dalam bentuk tulisan. Dan itupula yang kulakukan dengan perasaan ini saat aku menyadari bahwa perasaan dan emosi yang kurasakan tidak boleh kupendam lebih lama lagi.

Let's talk about LOVE.

Love disini adalah secara universal ya, melainkan cinta yang muncul saat kita jatuh cinta terhadap APAPUN. Entah itu hobi, minat, atau orang lain. Dan jatuh cinta adalah jenis perasaan yang mungkin sepanjang hidup kita sudah berkali-kali muncul dan kita rasakan.Tapi satu hal yang aku perhatikan adalah, bahwa perasaan apapun itu, bahkan cinta itu sendiri, hanya bersifat sementara. Jika tidak dirawat, maka perasaan tersebut akan hilang dan kita bahkan mungkin kesulitan untuk bersentuhan dengan perasaan itu kembali. Perasaan cinta mungkin saja bersifat sementara, dan yang bersifat tetap adalah bertahan.

Cinta bisa bersifat deskruktif, ketika ia membuat kehidupan kita menjadi tidak seimbang. Saat mencintai, kadang kita tidak sadar sudah bersikap berlebihan. Kita menginginkan lebih, kita menjadi serakah, dan kita tidak mau melepaskan, lalu kita menjadi posesif. Dan itu yang sering sekali membuatku bingung saat berhadapan dengan emosi ini.

Cinta adalah perasaan yang sering kurindukan, karena kehidupan kita seharusnya tidak berjalan tanpa cinta melainkan dengan cinta. Sehingga jika perasaan itu tidak berada di sekitar kita, kita cenderung akan mencari cara untuk meraih perasaaan tersebut. Jika cinta adalah perasaan yang positif, kenapa kadang kala kehidupan kita tidak menjadi lebih baik?

Setelah beberapa hari ini kalau tidak minggu aku diberi kesempatan untuk berhadapan dengan perasaan ini, kali ini aku benar-benar mencoba yang terbaik untuk menjadikan cinta sebagai sesuatu yang memberi motivasi, menyembuhkan, dan bisa disebarkan.

Jadi, darimana aku mendapatkan perasaan cinta itu?

Sebagai seorang INFP, aku memiliki banyak akses untuk merasakan perasaan tersebut. INFP cenderung bisa merasakan emosi secara mendalam, sehingga saat aku menemukan minat yang menarik perhatianku, aku bisa dengan mudah jatuh cinta. Itu menjawab pertanyaan kenapa aku mudah jatuh cinta juga sama orang lain yang menarik perhatianku, karena ya memang aku mudah merasakan. 

Belakangan ini aku merasakannya lagi ketika aku mulai mengikuti NCT Dream. 

Sebenarnya ini perasaan yang memiliki pola berulang. Mirip seperti saat aku jatuh cinta pada karakter Levi di animenya Attack on Titan, atau saat aku demam anime sehingga setiap hari menonton anime karena tidak tahu bagaimana cara meluapkan perasaan-perasaan itu. Atau mirip saat aku sedang jatuh cinta terhadap sebuah cerita dari novel yang kubaca, komik, atau manhwa. Basicly, apapun itu.

Masalahnya, aku selama ini tidak berfikir bahwa ini adalah case yang perlu aku renungkan secara serius. Aku hanya fokus pada case saat aku jatuh cinta dengan lawan jenis saja, dan harusnya sih sejauh ini aku sudah tahu langkah-langkah yang harus aku ambil saat jatuh cinta. Itu semua adalah tentang bagaimana kita merespon, bukan sekedar mencintai dengan membabi buta tanpa mengetahui apakah itu sesuatu yang membantu atau merusak.

Akhir-akhir ini, aku akhirnya memutuskan untuk merenungkannya karena aku merasa menyesal setiap kali menemukan minat baru yang aku tahu bahwa hal-hal ini jika tidak ditinggalkan, bisa menghabiskan banyak waktuku dan aku takut menjadi tidak produktif. Saat menyukai sesuatu aku cenderung tenggelam di dalamnya dalam waktu yang LAMA, bahkan bisa dalam hitungan bulan. Sampai di titik aku bahkan harus membuat keputusan "Baiklah, kita harus berhenti sekarang. Lakukan hal lain."

Dimana hal lain itu belum tentu memunculkan perasaan yang sama, tapi demi keseimbangan hidupku lagi-lagi untuk kesekian kalinya aku harus merelakan minat itu dan kehilangan perasaan cinta itu lagi. Itu yang membuatku kewalahan menghadapi perasaan ini.

Tapi aku percaya, dan bahkan yakin bahwa cinta adalah perasaan positif, dan memiliki energi yang positif. 

Energi dalam cinta akan sangat sia-sia jika tidak digunakan. Saat mencintai orang lain, kita cenderung mampu menggunakan energi cinta tersebut untuk memberikan cinta itu ke orang bersangkutan sebagai timbal balik atas apa yang orang tersebut berikan kepada kita. Dan kalaupun perasaan kita tidak mutual, kita bisa memberikannya kembali ke diri kita. Karena pada akhirnya, diri kitalah yang paling pantas mendapat segala cinta yang kita berikan.

Wait, kalau begitu bukankah sama saja?

Yups. Sama saja. Tetapi saking aku sering terperangkap dalam perasaan itu sendiri ketika sedang menyukai suatu hal, aku tidak menyadari bahwa pendekatannya ternyata mirip. Dan menyukai 'sesuatu' itu tidak ada penolakan, jadi kita cenderung mengambil semua rasa yang bisa kita dapatkan dari hal tersebut. Beda dengan cinta yang kita rasakan terhadap 'seseorang', kalau perasaan kita tidak mutual, mau tidak mau kita harus membuat keputusan untuk menghentikan perasaan yang tumbuh atau mengalihkannya ke hal lain yang bisa membuat kita bertumbuh.

Dan kali ini aku akan langsung membahas pada kesukaanku terhadap NCT DREAM, karena merupakan the most recent things that makes me happy and fall in love.

Aku lupa sih apakah di masa lalu aku pernah menyukai idol sebegininya. Dan memang kita cenderung lupa bagaimana kita mencintai saat di masa lalu, karena kita hidup di masa kini. Tapi aku rasa aku pasti pernah mengalami fase ini, di awal aku mengenal kpop. Meskipun aku tidak ingat bagaimana rasanya, tapi aku ingat tingkat rasa sukaku sampai seperti apa. Menulis artikel tentang super junior nyaris tiap hari, menonton video dan konten mereka tiap hari, sampai menulis fanfic. Perilakuku mirip sekali dengan yang kulakukan sekarang haha.

Bedanya, dulu kubiarkan saja perasaan itu natural muncul dan pergi. Tapi kali ini aku ingin merengkuh dan menerima perasaan ini, sehingga tidak hanya membiarkannya hadir dan pergi, tapi juga memanfaatkan energi yang muncul untuk diriku sendiri.

Aku sudah menggunakan langkah-langkah standar saat aku menyadari bahwa ada perasaan yang cukup dalam saat mengikuti NCT, yaitu menulis tentang mereka, dan juga share moment dengan orang lain. Itu sudah kulakukan, dan biasanya sih selanjutnya kubiarkan natural.

Tapi kali ini, dari hasil perenunganku, aku memutuskan untuk tidak lagi membiarkan perasaan ini pergi dan hilang, tapi akan kubiarkan untuk pergi, dan kuhadirkan kembali di saat aku butuh. Atau lebih tepatnya, kali ini aku akan merawat perasaan ini untuk keuntungan pribadiku.

Bagaimana cara aku merawat perasaan cinta yang muncul dan menggunakan energinya sehingga bisa mendukung kehidupanku sendiri?

Pertama, adalah menuangkan perasaan itu sendiri ke dalam bentuk yang paling sesuai dengan kepribadian kita, better secara kreatif

Aku menyadari dari case saat aku mengikuti NCT Dream, adalah saat aku tidak sadar dan terus mengkonsumsi konten mereka secara membabi buta, aku cenderung memiliki pemikiran 'ingin berada disana', aku ingin berada di satu tempat dengan mereka, dan berinteraksi dengan mereka. Ingin tahu lebih dalam bagaimana kehidupan mereka di luar kamera. Tapi mengetahui hal tersebut untuk apa sih? Sebenarnya sebagai INFP, itu hanya untuk mentrigger imajinasi-imajinasiku saja. Sebagai INFP aku memiliki kebiasaan untuk ingin tahu lebih dalam mengenai hal-hal yang kuminati dengan harapan aku bisa merasakan lebih banyak perasaan karena aku tengah jatuh cinta pada mereka. Aku tidak mudah puas saat hanya tahu permukaan saja, jadi aku pasti mencoba mencari tahu lebih dalam. Tapi dalam kasus ini, aku harus mau menerima bahwa informasi-informasi dari si idol itu tidak benar-benar berguna dalam kehidupanku. 

That's why step pertama yang aku lakukan saat berfikir begitu adalah menuangkannya ke dalam tulisan. Saat menuliskan sekedar artikel perjalananku mengenal mereka, sebenarnya itu hanya untuk memvalidasi bahwa ya, aku memiliki minat untuk mengikuti mereka. Tapi itu tidak bisa mewujudkan pikiran-pikiran lain yang bersifat imajinasi dalam kepala dan diriku. Jadi langkah selanjutnya aku menulis cerita. Setidaknya itu membuatku bisa mencurahkan perasaanku ke dalam adegan-adegan yang mungkin sama sekali tidak ada di kehidupan mereka dan tidak membuatku menggila ingin tahu kehidupan mereka lebih dalam padahal memang tidak untuk dipublish. Langkah berikutnya, adalah berbagi momen, karena NCT Dream membuatku bahagia, aku ingin orang lain juga merasakan hal yang sama, sehingga itulah yang kulakukan dengan TikTokku. Ketika bertemu dengan orang-orang yang memiliki perasaan yang sama, itu akan membuat kita lebih tervalidasi bahwa perasaan ini benar adanya.

Kedua, menjadikan mereka motivasi untuk kita jadi lebih baik

Mencintai seharusnya membuat kita menjadi lebih baik bukan?

Kalau aku hanya sibuk mengkonsumsi konten mereka, dan hanya menikmati perasaan yang muncul saja, itu tidak akan menjadikanku apa-apa. Apalagi jika itu membuatku kehabisan waktu dan menjadi tidak produktif.

Kalau aku ingin merawat perasaan ini menjadi sesuatu yang bisa kudatangi setiap kali aku membutuhkan motivasi, kalau aku tidak ingin perasaan ini hilang tanpa meninggalkan apapun, maka aku harus tahu caranya menggunakan energi yang muncul saat merasa bahagia dikarenakan konten mereka. Dan itu adalah dengan mencari makna.

Seperti memaknai lagu-lagu mereka yang memiliki arti yang sangat dalam terlebih ke dalam kehidupan. Kita bisa mempelajari sesuatu dari lirik lagu. Jika ternyata lirik lagunya relate dengan kehidupan kita, maka itu akan membantu kita belajar mengenai apa yang sebaiknya kita pikirkan tentang diri kita sendiri.

Lalu aku juga banyak memaknai konten-konten mereka sendiri. Dalam konten mereka, kita kadang melihat interaksi, kebahagiaan, kelucuan, dan bahkan hal-hal yang menghangatkan hati. Saat melihat konten yang didalamnya mewakili perasaan cinta yang kita butuhkan, kita kadang lupa bahwa kehidupan kita sendiri adalah bentuk cinta yang lain. Jadi saat menonton mereka dan kita bisa merasakan perasaan cinta yang dihadirkan dari tayangan yang kita tonton, atau lagu yang kita dengar, kita bisa membaginya dengan kehidupan kita sendiri. Jika kita merasa lingkungan kita tidak layak menerima perasaan cinta kita yang diperoleh dari apa yang kita tonton, maka kita bisa melakukannya dengan memberikan perasaan cinta itu kepada diri sendiri, kemudian kepada alam semesta. 

Artinya, ketika kita sedang dalam perasaan senang dan bahagia dan membiarkan diri kita menerima dan merasakannya, maka kita bisa menikmati perasaan itu tanpa terikat. Jadi kita bisa mencintai idol favorit kita sewajarnya, dan kita juga tidak meletakkan ekspektasi terlalu tinggi kepada mereka. Kita membiarkan mereka bekerja dan menerima cinta yang mereka berikan melalui karya mereka. Saat merasa senang dan bahagia, kita bisa fokus memberikan cinta ke dalam maupun ke alam semesta. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan affirmasi yang layak, berkata pada diri sendiri bahwa kita layak merasakan perasaan bahagia ini, bahwa kita menyukai perasaan ini, dan kita bahagia bisa memberi cinta. Kita memiliki cinta tak terbatas yang bisa kita bagikan, dan kita pantas menerima lebih banyak cinta.

Jika kita merasa seperti itu, maka kita akan berada dalam kondisi mencintai diri kita, dan karena kita mencintai diri kita, maka kita akan melakukan yang terbaik untuk kehidupan kita berdasarkan apa yang kita miliki saat ini. 

Cinta adalah tentang dirimu sendiri. Jadi ketika kita merasakan cinta, kita bebas memberikannya ke siapapun. Kalau memang mau diberikan kembali ke idol kita dalam bentuk support, jika dengan begitu kamu merasakan banyak dorongan yang membuatmu menjadi lebih baik, that's totally fine. Itu juga hal yang aku lakukan dengan Suju, meskipun dalam standar kemampuanku sendiri ya. 

Dan terakhir, melihatnya melalui sudut pandang spiritual. Terdengar meh, tapi bagiku ini justru yang paling powerful.

Ketika kita bicara tentang Tuhan dan spiritual, we will connect deeply ke hal yang mungkin awalnya kita pikir tidak akan tersentuh.

Aku takut kalau aku mengikuti NCT Dream, aku takut itu akan mengurangi produktifitasku termasuk salah satunya untuk beribadah. Aku takut ini adalah cobaan, yang membuatku merasa bahagia dan senang, merasakan perasaan cinta, tapi ternyata hanya untuk mengujiku terhadap ibadahku sendiri. Apakah menjauhkan/mendekatkan?

Saat aku memikirkannya seperti itu, aku bisa melihat idol-idol yang sedang kusukai ini sebagai media yang Tuhan hadirkan dalam hidup kita untuk menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih baik. Aku rasa Tuhan menghadirkan mereka dalam hidupku bukan untuk terobsesi pada mereka secara membabi buta, ataupun mengkonsumsi konten mereka tanpa kenal waktu. Jika melihat melampaui apa yang kita lihat, kita akan menyadari bahwa mereka sendiri adalah bentuk cinta Tuhan. Keindahan yang kita lihat dalam pribadi mereka, cinta antar anggota, maupun keberadaan mereka sendiri yang mampu mewujudkan perasaan cinta, bukankah mereka adalah cinta itu sendiri? Jika ingin melihat bagaimana bentuk cinta, mungkin melihat mereka adalah salah satunya. Disitulah Tuhan mewujudkan cintanya.

Dengan cara pandang ini, maka aku bisa berterimakasih bukan lagi kepada idolnya sendiri melainkan kepada Tuhan. Kita akan mencintai dan mengapresiasi mereka dengan tidak berlebihan, tidak lebih besar dari rasa syukur kita terhadap siapa yang menciptakan mereka dan membuat kita bisa mengetahui keberadaan mereka dari jarak sejauh ini. Rasa syukurku menjadi jauh lebih besar, dan itu tertuju langsung kepada Tuhan kita sendiri. Dan saat bisa merasakan keterikatan kembali dengan Tuhan, maka kita akan sadar bahwa kita sendiripun adalah bentuk cinta yang Tuhan ciptakan.

Jika kamu percaya bahwa Tuhan itu satu, maka pada akhirnya kita bisa sepakat bahwa yang menciptakan member NCT maupun menciptakan 'aku' adalah Tuhan yang sama. Artinya, dalam bentuk yang berbeda, cinta yang muncul dan kita tonton dari NCT adalah cinta yang sebenarnya juga sudah ada dalam kehidupan kita sendiri. Kita hanya perlu melakukan yang terbaik dalam kehidupan ini untuk bisa menghidupkan perasaan tersebut. 

'Mereka' adalah manusia yang berusaha keras dan sekuat tenaga untuk memiliki kehidupan yang mereka inginkan, dan mereka bekerja keras, melakukan yang terbaik untuk dapat memiliki kehidupan tersebut. Maka 'kita' pun harus melakukan hal yang sama. Kita perlu menemukan kehidupan seperti apa yang kita inginkan, dan bekerja keras serta melakukan yang terbaik untuk dapat memiliki kehidupan tersebut. Dengan begitu kita tidak akan merasa terlalu berjarak dari 'idol' kita, akan ada perasaan yang terikat bahwa kita dan mereka adalah sama. Kita hanya hidup dalam kondisi yang berbeda.

Salam, Adlina Haezah

Komentar